Kamis, 03 Mei 2012

Inilah 5 Deodoran dari Bahan Herbal






Untuk menghindari bau badan, kebanyakan orang akan menggunakan deodoran. Biasanya deodoran tersebut dari bahan-bahan kimia yang mungkin saja mampu menimbulkan iritasi pada kulit tubuh. Nah, ternyata ada loh deodoran yang terbuat dari bahan herbal. Diantaranya adalah seperti berikut ini.




Berikut 5 deodoran dari bahan herbal :




1. Daun Sirih

Sudah sejak lama dikenal berkhasiat sebagai antiseptic dan mengandung zat-zat aktif yang mampu mengusir bau badan yang disebabkan oleh bakteri atau jamur. Daun sirih juga mengandung bahan kimia di dalam minyak atsirinya : al. kadinen, kavikol, seneol, eugeol, karvakol, dan zat samak.

Cara pakai : Beberapa helai daun sirih direndam dalam air panas, setelah dingin airnya diminum. Atau daun sirih dihaluskan bersama kapur sirih lalu di oleskan di kety (ketiak)




2. Daun Beluntas

Biasa ditanam sebagai tanaman pagar dan mempunyai sifat khas berbau langu dan rasanya getir. Daun dan bunga bluntas mengandung alkali yang bertindak sebagai antiseptic. Kandungan kimia al. amino (leusin, isoleusin, triptofan, treoin), lemak, kalsium, fosfor, besi, vitamin A dan C.

Cara pakai : Dimakan sebagai lalap mentah atau dikukus, boleh juga minum rebusan airnya.

Efek samping : Dapat menurunkan suhu tubuh dan mendinginkan badan, dengan begitu banyak keringat yang keluar dan suhu tubuh menjadi turun.




3. Daun kemangi

Mengandung antiseptic.

Cara pakai : Dilalap mentah, biasanya menjadi pelengkap lalap pecel lele.

Efek samping : Meningkatkan selera makan. Jika dikonsumsi 1 genggam pagi dan sore selama masa haid maka bau badan yang sering menghinggapi perempuan haid akan berkurang.




4. Rimpang Temulawak

Kandungan kimia al. sapomin, flavioinoida, dan minyak atsiri.

Cara pakai : minum rebusan rimpang temulawak yang telah diiris halus, air perasan temulawak parut yang ditambahkan sedikit madu. Parutan rimpang temulawak dapat juga dibalurkan keseluruh hingga mengering.




5. Bunga Kecombrang (Nicolaia sp.)

Menganduing Sapomin, flavoinoida, dan polifenol

Cara pakai : Daun muda dan bunga di masak dan dimakan sebagai teman lauk. Di daerah tertentu dimasak sebagai sayur lodeh.






Sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer
Top